Jiwaku seketika berhenti langkahkan raga ini
Ia tak tahu kemana lagi bawaku pergi
Jiwaku sepi, tak ada insan menemani
Hidupku hampa, tak ada lagi yang berarti
Tak kurasa, kucurahkan semua dengan bolpoinku
Pada kertas putih, suci, nan kosong di situ
Namun jangan salah, ini bukan untukmu
Kubuat ini untukku dan kertas itu
Agar tak lagi kosong jalani waktu
Rupanya ia mengerti yang aku rasa
Walaupun yang ada hanya hampa
Tapi ia berikan aku untaian kata
Tentu saja indah, dan menghias jiwa
Padahal baru kemarin kudapat rasa itu darimu
Tapi sekarang apa? Kita terpisah jauh
Baik jiwa, baik raga, baik cinta, tetap saja jauh
Tapi kuucap terima kasih, karena kau pernah jadi tempatku mengeluh
Rabu, Desember 03, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar